Rabu, 22 April 2009

Termasuk golongan manakah anda dalam melaksanakan shalat ?


Manusia dalam melakukan shalat ada lima tingkatan yaitu:

Pertama, orang yang menganiaya dirinya sendiri, yang suka mengurangi, yaitu orang yang tidak menyempurnakan wudhu, tidak memperhatikan waktu-waktu shalat, dan suka mengurangi batasan-batasan shalat dan rukun-rukunnya.

Kedua, orang yang selalu menjaga waktu-waktu shalat, batasan-batasannya, dan rukun-rukunnya yang bersifat lahiriah serta menyempurnakan wudhu, namun ia suka menyia-nyiakan hati untuk berusaha secara optimal menyingkirkan waswas dari dalam hatinya sehingga ia terbawa oleh perasaan waswas dan pemikiran (yang bukan-bukan).


Ketiga, orang yang menjaga batasan-batasan shalat dan rukun-rukunnya, di samping berusaha dengan sekuat hati untuk memerangi dirinya dalam rangka menolak waswas. Jadi ia disibukkan dengan berjuang memerangi syetan. Hal itu dilakukan agar ia tidak sampai mencuri shalatnya. Dengan demikian, ia benar-benar mengerjakan shalat dan berjuang melawan setan.

Keempat, orang yang apabila berdiri shalat, ia berusaha menyempurnakan kewajiban-kewajiban shalat, rukun-rukunnya dan batasan-batasannya secara maksimal sambil hatinya hanyut dalam memperhatikan batasan-batasan dan kewajiban-kewajibannya. Hal itu dilakukan agar ia tidak menyia-nyiakan sedikitpun darinya. Justru, konsentrasinya selalu difokuskan kepada penyempurnaan shalatmya. Bahkan, hatinya tenggelam dalam penghayatan terhadap kedudukan shalat dan penghambaan diri kepada Rabb-Nya.

Kelima, orang yang apabila berdiri untuk shalat maka hatinya diarahkan dan diletakkannnya di hadapan Rabb-Nya. Ia melihat rabb-nya dengan hati nuraninya. Ia selalu merasa diawasi oleh-Nya. Hatinya penuh kecintaan kepada-Nya. Seakan-akan ia bisa menyaksikan-Nya dengan mata kepalanya. Dengan demikian gugurlah segala waswas dan bisikan setan dan terangkalah tabir yang menghalangi antara dia dan Rabb-Nya. Tabir yang menghalangi antara dirinya dan selain-Nya dalam shalat, lebih besar daripada jarak antara langit dan buimi. Orang yang disibukkan dengan memikirkan Allah ketika shalat maka ia akan merasakan kesejukan dalam hatinya.

Berdasarkan tingkatan tersebut maka golongan pertama akan menerima siksaan dari Allah. Golongan kedua akan dihisab-Nya. Golongan ketiga dosanya akan dihapus oleh-Nya. Golongan keempat akan mendapat pahala dari-Nya. Golongan kelima akan didekatkan kepada Rabb-Nya. Barangsiapa yang hatinya merasa sejuk disebabkan melaksanakan shalat di dunia maka hatinya akan merasa sejuk karena dekatnya kepada Rabb Azza wa jalla di akhirat kelak dikarenakan dekat kepada-Nya di dunia. Barangsiapa yang hatinya tidak merasa sejuk karena dekat kepada Allah maka ia meninggalkan dunia fana dengan kekecewaan dan penyesalan.


Referensi
Muhammad Al-Munajjid dalam 33 sabab li al-khusyu' fii al-shalat

2 komentar:

Baca juga yang ini .......

Berita Nasional