Senin, 08 Februari 2010

Cinta dan pengorbanan........

Cinta seringkali menjanjikan keindahan, kesenangan dan kebahagiaan. Namun tak jarang pula cinta membuahkan letihnya perjuangan hingga diujung perjalanan. Happy ending dari perjalanan cinta adalah kebahagiaan hakiki di dunia dan kesejahteraan abadi di akherat. Akan tetapi tragic ending dari cinta adalah kesengsaraan angan-angan didunia dan kebinasaan yang tak berujung di akherat.
Kebahagiaan atapun kesengsaraan yang dihasilkan cinta tergantung pada obyek yang dicintai dan sejauhmana merefleksikan rasa cinta dalam kehidupan sehari-hari.


Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Nabi SAW "Kapankan datangnya hari kiamat?" Nabi SAW bersabda "Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?" Laki-laki tersebut menjawab "Belum ada selain kecintaanku kepada Allah dan Rasulnya" Nabi SAW bersabda "Engkau bersama yang kamu cintai" (HR Bukhari).

Merujuk hadits diatas maka cinta pada Allah dan Rasulnya merupakan proritas pertama jika kita ingin bersama Nabi SAW di Akherat kelak. Sebagai bukti cinta pada Rasul adalah dengan mengamalkan sunnahnya dalam kehidupan sehari-hari. Namun mengamalkan sunnah Rasul pada masa sekarang ini butuh pengorbanan yang tidak sedikit. Namun dibalik pengorbanan itu ada rasa bahagia yang sempurna.
Semoga Allah SWT menganugrahkan kepada kita rasa cinta pada Allah dan Rasulnya hingga akhir hayat nanti.

Apabila cinta kita salah sasaran maka jangankan kebahagiaan yang didapat malah kesengsaraan didunia dan kebinasaan diakherat yang diperoleh. Di Mesir ada seorang laki-laki yang sehari-harinya tinggal di Masjid untuk adzan dan shalat. Dibawah menara ada sebuah rumah milik orang nasrani. Dia menengok kedalam rumah tersebut dan melihat anak gadis pemilik rumah tersebut dan langsung jatuh cinta kepadanya. Dia mengurungkan niatnya untuk adzan lalu dia turun dari menara dan langsung masuk kerumah nasrani untuk menemui sang gadis yang telah dilihatnya. Sang gadis bertanya "Apa perlumu datang kemari?" Laki-laki menjawab "Saya menginginkan anda". Sang gadis bertanya "Mengapa?" Laki-laki menjawab "Karena anda telah merampas hati dan pikiran saya, maka saya ingin menikahi anda". Sang gadis berkata "Anda beragama Islam sedangkan saya bergama nasrani, tentu orang tua saya tidak akan merestuinya". Laki-laki itu berkata "Saya akan masuk agama nasrani". Maka si laki-laki yang tadinya tukang adzan murtad dan masuk agama nasrani hanya karena ingin menikahi gadis pujaannya. Singkat cerita menjelang pernikahannya laki-laki tersebut naik ke atap rumah untuk suatu keperluan. Nasib malang bagi laki-laki ini, ia terjatuh dan tewas sebelum menikmati malam pertama bersama gadis itu.
Alangkah celakanya sang laki-laki itu, hanya gara-gara cinta dia rela berkorban apa saja termasuk keluar dari agamanya. Karena cinta yang salah sasaran maka dia harus mendekam dineraka selamanya. Nauzubillah min dzalik.....

1 komentar:

Baca juga yang ini .......

Berita Nasional